Sabtu, 16 Oktober 2010

Jenis Kegemukan / Obesitas

Kegemukan atau obesitas identik dengan orang berbadan besar dan kurang menarik. Ini yang sering muncul dibenak orang tentang kegemukan. Orang bila diminta memilih mempunyai badan yang gemuk, kurus, dan ideal maka hampir semua memilih ideal tanpa tahu ideal berat orang berapa...
Berat ideal orang ditentukan oleh umur dan tinggi badan seseorang. Umumnya mengatakan berat ideal adalah TINGGI ORANG - 100 + 10% tapi lengkapnya seperti ini :

Rumus Broca seperti yang dikutip dari tulisan Steven B. Halls (2005) adalah :
Wanita : Berat Badan Ideal (kg) = Tinggi Badan (cm) – 100 ± 15% Pria: Berat Badan Ideal (kg) = Tinggi Badan (cm) – 100 ± 10%
Sedangkan Rumus Broca yang dikutip dari publikasi di Website Depkes RI adalah :
Bobot badan ideal (kg) = 90% x {tinggi badan (cm) - 100} x 1 kg
Khusus untuk pria dengan tinggi badan kurang dari 160 cm dan wanita kurang dari 150 cm, digunakan rumus : Bobot badan ideal (kg) = {tinggi badan (cm) - 100} x 1 kg
Interpretasi : seseorang dikatakan underweight bila bobot badannya kurang dari 90% bobot badan ideal.
Lain lagi yang dipublikasikan di Pikiran Rakyat (2004) :
(Tinggi Badan - 100) - 10% (Tinggi Badan - 100) , untuk usia <= 30 th Tinggi Badan - 100, untuk usia > 30 th
 
Tetapi banyak orang menggunakan rumus yang sangat disederhanakan, yaitu :
Berat Badan Ideal = (Tinggi Badan - 100) - 10% (Tinggi Badan - 100)
Namun ini semua adalah rumur ideal seseorang yang ingin mereka capai ,tapi apakah mereka tahu penyebab dia gemuk ? Untuk itu kita harus tahu jenis kegemukan
 
Berikut ini jenis-jenis kegemukan berdasarkan tipe-tipe tertentu:

1. KEGEMUKAN MENURUT DISTRIBUSI LEMAK
Berdasarkan distribusi lemak dalam tubuh, kegemukan dibedakan menjadi dua tipe, yaitu tipe android dan ginoid.

* Tipe android
Kegemukan tipe android ditandai dengan penumpukan lemak yang berlebihan di bagian tubuh sebelah atas, yaitu di sekitar dada, pundak, leher, dan muka hingga menyerupai buah apel. Kegemukan tipe ini lebih banyak terjadi pada pria dan wanita yang sudah mengalami menopouse. Lemak jenuh yang mengandung sel-sel besar banyak menumpuk pada tipe android. Keadaan ini sejalan dengan penelitian Vague, peneliti dari Perancis, yang mengemukakan bahwa tipe android ini potensial berisiko lebih tinggi terhadap serangan penyakit yang berhubungan dengan metabolisme lemak dan glukosa seperti penyakit gula, jantung koroner, stroke, pendarahan otak, dan tekanan darah tinggi. Selain itu, kemungkinan untuk terserang kanker payudara enam kali lebih besar dibandingkan dengan mereka yang mempunyai berat tubuh normal. Namun, penderita kegemukan tipe ini masih memiliki segi yang menguntungkan, yaitu lebih mudah menurunkan berat tubuh dibanding tipe ginoid. Proses penurunan tersebut dapat terlihat nyata bila diikuti dengan diet dan olahraga yang tepat. Melihat hal tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa seorang pria kurus dengan perut gendut lebih berisiko dibandingkan dengan pria yang lebih gemuk dengan perut lebih kecil.

* Tipe ginoid
Gemuk tipe ginoid ditandai dengan penimbunan lemak di bagian tubuh sebelah bawah, yaitu sekitar perut, pinggul, paha, dan pantat. Kegemukan tipe ini banyak terjadi pada wanita. Lemak penyebab kegemukan ini terdiri atas lemak tidak jenuh serta sel lemak kecil dan lembek. Lemak dinyatakan tidak jenuh bila rantai karbon penyusun lemak tersebut mempunyai ikatan rangkap. Dari segi kesehatan tipe ini lebih aman bila dibandingkan dengan tipe android karena risiko kemungkinan terkena penyakit degeneratif lebih kecil. Akan tetapi, lebih sukar menurunkan kelebihan berat tubuh pada tipe ini karena lemak-lemak tersebut lebih sukar mengalami proses metabolisme.
2. KEGEMUKAN MENURUT KONDISI SEL
Selain faktor distribusi lemak dalam tubuh, tipe kegemukan dapat dibedakan berdasarkan kondisi sel pada setiap orang. Berdasarkan kondisi sel, kegemukan dapat dibagi menjadi tiga tipe sebagai berikut.
* Tipe hiperlastik
Tipe hiperlastik merupakan kegemukan yang disebabkan oleh jumlah sel lemak lebih banyak dibandingkan dengan kondisi normal. Akan tetapi, ukuran sel lemak tersebut masih sesuai dengan ukuran sel yang normal. Kegemukan tipe hiperlastik biasanya terjadi sejak masa anak-anak dan sulit untuk diturunkan ke berat badan normal. Bila terjadi penurunan berat tubuh sifatnya hanya sementara dan kondisi tubuh akan mudah kembali ke keadaan semula.

* Tipe hipertropik
Kegemukan yang termasuk dalam tipe ini mempunyai jumlah sel yang normal, tetapi ukuran sel lebih besar dari ukuran normal. Kegemukan ini biasanya terjadi pada orang dewasa dan relatif lebih mudah menurunkan berat tubuh dibanding tipe hiperlastik. Namun, kegemukan tipe ini mempunyai risiko lebih mudah terserang penyakit gula dan tekanan darah tinggi.

* Tipe hiperlastik-hipertropik
Pada kegemukan tipe ini jumlah maupun ukuran sel yang terdapat pada tubuh seseorang melebihi ukuran normal. Proses kegemukan dimulai sejak masa anak-anak dan berlangsung terus hingga dewasa. Mereka yang mengalami kegemukan tipe ini paling sukar menurunkan berat tubuh. Dengan demikian, seseorang dengan tipe kegemukan seperti ini paling mudah terserang berbagai penyakit degeneratif.

3. KEGEMUKAN MENURUT UMUR
Kondisi gemuk tidak memandang umur seseorang, mulai dari bayi hingga tua dapat mengalami kegemukan. Berdasarkan hal tersebut, penggolongan kegemukan dapat dilakukan berdasarkan umur seseorang.
* Kegemukan saat bayi
Kegemukan pada masa bayi disebabkan kurangnya pengetahuan orang tua, terutama tentang kebutuhan konsumsi makanan. Pihak orang tua harus paham benar akan waktu dan menu yang tepat untuk memberi makan terhadap bayinya. Seorang bayi yang menangis belum tentu merasa lapar, mungkin merasa sakit pada bagian tubuh tertentu atau pakaiannya basah. Oleh karena itu, kurang tepat bila setiap bayi menangis selalu diberi makan.
Kegemukan pada masa bayi perlu dihindari karena jumlah bayi yang menderita kegemukan pada umur enam bulan pertama ternyata lebih dari sepertiganya menjadi gemuk pada saat dewasa. Saat bayi berumur sampai dua tahun merupakan saat paling mudah menimbun lemak. Namun, tidak berarti setelah umur tersebut menjadi bebas dari kegemukan. Bayi gemuk belum tentu sehat, bahkan dapat berakibat negatif dan membawa berbagai kesulitan seperti tingginya risiko kejang.

* Kegemukan saat anak-anak
Kegemukan pada masa anak-anak disebabkan oleh pola makan yang salah disertai aktivitas fisik yang rendah. Aktivitas fisik sangat diperlukan dalam proses pembakaran kelebihan lemak dalam tubuh. Namun, dengan adanya acara televisi yang memukau, kemudahan-kemudahan transportasi, dan perkembangan teknologi membuat anak-anak enggan melakukan kegiatan yang banyak mengeluarkan energi. Selain itu, siaran televisi dan media massa umumnya memberikan informasi dalam bentuk iklan yang di antaranya menawarkan produk-produk makanan yang berkadar kalori dan lemak tinggi. Iklan-iklan tersebut sangat menarik sehingga banyak memengaruhi perilaku maupun pola makan anak-anak.

* Kegemukan saat dewasa
Kegemukan sering terjadi pada masa dewasa karena lemak tubuh mulai menumpuk. Umur 30 tahun merupakan umur saat seseorang mulai mantap dengan kariernya, ditandai dengan tanggung jawab makin besar, ambisi tinggi, dan pekerjaan menumpuk. Pada kondisi seperti itu, seseorang menjadi sering terlibat dalam pertemuan seperti makan siang, makan malam bersama, pesta, dan rapat-rapat yang tidak luput dari soal makanan lezat. Kesibukan-kesibukan tersebut menjadi penyebab kekurangan waktu untuk olahraga. Oleh karena itu, bila kurang hati-hati dalam menjaga tubuh, perlahan-lahan kegemukan mulai mengintai. Bila dibiarkan, pada umur 45-60 tahun sering menjadi kritis akibat tubuh digerogoti penyakit seperti jantung koroner, diabetes, dan penyakit lainnya, terutama pada orang-orang yang kegemukan.
4. KEGEMUKAN MENURUT TINGKATAN
Tingkat kegemukan yang diderita seseorang sangat bervariasi, tergantung kelebihan berat dibanding berat normal. Berdasarkan hal tersebut pengelompokan kondisi seseorang yang mengalami kegemukan adalah sebagai berikut.
* Simple obesity (kegemukan ringan), merupakan kegemukan akibat kelebihan berat tubuh sebanyak 20% dari berat ideal dan tanpa disertai penyakit diabetes melitus, hipertensi, dan hiperlipidemia.
* Mild obesity, merupakan kegemukan akibat kelebihan berat tubuh antara 20-30% dari berat ideal yang belum disertai penyakit tertentu, tetapi sudah perlu diwaspadai.
* Moderat obesity, merupakan kegemukan akibat kelebihan berat tubuh antara 30-60% dihitung dari berat ideal. Pada tingkat ini penderita termasuk berisiko tinggi untuk menderita penyakit yang berhubungan dengan obesitas.
* Morbid obesity, merupakan kegemukan akibat kelebihan berat tubuh dari berat ideal lebih dari 60% dengan risiko sangat tinggi terhadap penyakit pernapasan, gagal jantung, dan kematian mendadak.
Namun pada intinya Kegemukan dibagi jadi
1. Kegemukan dari gen (keturunan)
    Ini terlihat dari orang tuanya gemuk genetik menurun ke anak dan dapat dilihat dari sejak lahir.
2. Kegemukan dari kejadian
    Ini terjadi karena seseorang mengalami sesuatu yang menyebabkan dia gemuk misal Hamil, Cacat tidak
    permanen contoh patah tulang, dll.
3. Kegemukan dari perubahan gaya hidup
    Ini terjadi pada mereka yang awalnya hidup pas-pasan menjadi kaya
4. Kegemukan dari tingkat stres
    Ini terjadi pada orang yang stres dan mengalami tekanan hingga mereka lupa jam makan, alias makan ketika lapar.
5. Kegemukan dari obat
   Ini terjadi pada orang yang sedang dalam pengobatan penyakit tertentu dalam jangka lama  contoh obat untuk alergi.
6. Kegemukan dari Kemalasan
    Ini terjadi karena oarang tersebut malas bekerja dan berpikir. Ini disebabkan juga kehidupan keluarga yang telah mapam dan kecukupan hingga oarang tersebut tidak harus bekerja dan berpikir.
7. Kegemukan karena Penyakit
    Ini terjadi karena orang tersebut terkena sejenis penyakit yang menyebabkan dia gemuk dan besar contoh tumor dan kangker.

Sumber : http://ksupointer.com/2009/mengenal-tipe-kegemukan oleh http://www.yanworks.web.id dan http://www.wartamedika.com/2007/11/rumus-untuk-menghitung-berat-badan.html

3 komentar:

  1. infonya cukup jelas sob,
    n makasih atas kunjungannya :)
    smoga sukses dan tetap ngeblog...

    BalasHapus
  2. wah sip bisa buat referensi... bolehkan saya ambil artikel ini. thanx

    BalasHapus
  3. Turunkan berat badan alami tanpa obat-obatan
    intip disini aja
    https://www.youtube.com/watch?v=ZPMhdh01AN0

    BalasHapus